Monday, August 20, 2007

best pratice ekonomi - bisakah?

Indikator-indikator ekonomi menunjukkan bahwa proses pemulihan ekonomi masih terus berlangsung. Kondisi ekonomi yang terjadi 10 tahun paska krisis sudah menunjukkan beberapa perbaikan, namun belumlah mampu berada pada titik yang terbaik. Lemahnya implementasi kebijakan ekonomi dan masalah-masalah ekonomi serta non ekonomi yang tidak terpecahkan memiliki andil atas lambatnya pemulihan ekonomi Indonesia. Hasil yang dicapai dalam perbaikan sektor finansial tidak diiiringi dengan pencapaian yang sama oleh sektor non finansial. Situasi industri dan investasi samapai saat ini masih memprihatinkan, sehingga terlihat jelas kesenjangan antara sektor riil dan sektor keuangan. Stabilitas ekonomi Indonesia pun tampaknya belum menunjukkan kondisi yang relatif stabil terutama bila dilihat dari adanya aliran modal jangka pendek, “mini krisis” yang terjadi pada tahun 2005, sektor industri yang stagnan, tidak dipercayanya sebagian LC Indonesia, modal asing masuk yang rendah dan indikator-indikator yang lain. Kondisi ini seolah-olah menggambarkan bahwa Indonesia terbang dengan satu mesin, yaitu mesin pasa keuangan, sedangkan mesin-mesin yang lain masih mati.

Bila dilihat dari sisi kebijakan yang telah diambil oleh pemerintah, tampak permasalahan utama adalah pada implementasi kebijakan. Masing sektor ekonomi di Indonesia memiliki tantangan yang berbeda. Misalnya sektor keuangan masih perlu melakukan penyelesian implementasi API, sektor industri dituntut memiliki kebijakan dan pola pembangunan industri yang sesuai dengan kemampuan masing-masing kluster, sektor fiskal masih ditantang dengan belum terselesaikannya masalah tax reform, sektor sosial masih perlu memikirkan pengentasan kemiskinan dan lain sebagainya. Namun di balik semua itu tantangan utama yang dihadapi oleh Indonesia, adalah penyiapan institusi, regulasi, infrastruktur dan sumber daya manusia yang mampu mendukung pelaksanaan reformasi secara utuh. Kebijakan yang dilakukan di Indonesia hampir seluruhnya merupakan “best practices” yang ada di dunia, padahal di sisi lain, secara institusi, infrastruktur dan sumber daya manusia, Indonesia belum sampai pada tahapan best practices. Kondisi ini harus dipecahkan melalui perbaikan-perbaikan institusional dan sumber daya manusia, agar kondisinya semakin mendekati kondisi ideal, sehingga pelaksanaan kebijakan dapat berjalan dengan optimal.

(tulisan ini merupakan draft sub bab buku 10 tahun paska krisis yang ditulis untuk PSAP UGM)

No comments: